PENDAHULUAN
1.1
TUJUAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Tujuan penyusunan sistem informasi
akuntansi adalah sama dengan tujuan penyusunan sistem akuntansi antara
lain :
a)
Untuk menyediakan informasi bagi
pengelola kegiatan usaha baru.
b)
Untuk memperbaiki informasi yang
dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu,
Ketepatan penyajian maupun struktur informasi
c)
Untuk memperbaiki pengendalian
akuntansi & pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan
(realibility) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap
mengenai pertanggung jawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.
d)
. Untuk mengurangi biaya klerikal
dalam penyeleng-garaan catatan akuntansi.
Tujuan di atas dapat dijelaskan bahwa biasanya perusahaan baru memulai usahanya
sangat memerlukan penyusunan sistem informasi akuntansi yang lengkap. Namun,
adakalanya sistem informasi akuntansi yang sudah ada tidak dapat memenuhi
kebutuhan manajemen, baik dalam hal mutu, ketepatan penyajian maupun struktur
informasi yang terdapat dalam laporan. Dengan memperbaiki pengawasan akuntansi
dan pengendalian intern, maka pertanggungjawaban terhadap penggunaan kekayaan
organisasi dapat dilaksanakan dengan baik serta informasi yang dihasilkan oleh
sistem tersebut dapat
1.2 MANFAAT SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI
Sebuah SIA menambah nilai
dengan cara:
· Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga
dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
· Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa
yang dihasilkan
· Meningkatkan efisiensi
· Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
· Meningkatkan sharing knowledge
· menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
2.
LANDASAN TEORI
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem
informasi yang menangani segala
sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri
sebenarnya adalah sebuah sistem
informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi
antara lain :
a. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang
aktivitas dan transaksi.
b. Memproses data menjadi into informasi yang dapat
digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
c. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset
organisasi.
3. Beberapa definisi Sistem
Ø Menurut Romney & Steinbart (2003), sistem adalah suatu kumpulan dari beberapa
komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
Ø Menurut Wilkinson (1993) , sistem adalah sebuah entity yang komplek atau framework
yang merupakan subjek pada satu atau beberapa tujuan.
Ø Menurut Mascove dan Simki (1994), sistem adalah sekumpulan dari bagian-bagian
yang saling bergantung satu sama lain yang menyelesaikan suatu tujuan yang
spesifik.
Jurnal dibedakan menjadi 2 macam,
yaitu :
Ø Jurnal
Umum
Mencatat transaksi yang frekuensi
terjadinya jarang seperti membayar pinjaman, penyesuaian diakhir priode, dan
jurnal penutup.
Ø Jurnal
Khusus
Mencatat transaksi yang frekuensi
terjadinya sering, jurnal khusus menyederhanakan proses pencatatan transaksi
yang terjadi berulang dalam jumlah yang besar.
4.
SEJARAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
SEJARAH AKUNTANSI MANAJEMEN
Kebanyakan prosedur perhitungan harga
pokok produk (product costing) dan akuntansi manajemen yang digunakan pada abad
20 dikembangan antara tahun 1880 dan 1924. Perkembangan sebelumnya (sampai
tahun 1914) menekankan pada perhitungan pada perhitungan harga pokok produk
pada tingkat manajerial yaitu penelusuran tingkat laba perusahaan ke tiap
produk dan menggunakan informasi ini untuk pengambilan keputusan strategis.
Mulai tahun 1925, setelah
dikembangkannya pasar modal di USA, hampir semua usaha akuntansi manajemen
untuk menghasilkan informasi bagi pemakai intern kemudian
dihentikan dan diganti dengan penentuan harga pokok persediaan (inventory
costing), yang merupakan pembebanan biaya produksi kepada produk sedemikian
rupa sehingga harga pokok persediaan dapat dilaporkan kepada pemakai eksternal
dalam laporan keuangan. Laporan
keuangan telah menjadi kekuatan yang membentuk desain sistem
akuntansi biaya. Manajer dan perusahaan bersedia menerima informasi biaya
rata-rata
secara agregat atas tiap produk, karena mereka merasa tidak membutuhkan
informasi biaya masing- masing produk yang lebih terinci dan akurat mengenai
tiap produk.
Dalam tahun 1950-an dan 1960-an
telah dilakukan beberapa usaha untuk memperbaiki manfaat sistem akuntansi biaya
konvensional untuk kepentingan manajemen. Diperkenalkannya variable costing
untuk penyempurnaan penentuan harga pokok produk pada dasarnya ditujukan untuk
memperbaiki penentuan harga pokok persediaan yang disajikan dalam neraca dan
dalam perhitungan rugi laba. Perbaikan akuntansi biaya pada saat itu pada
hakikatnya hanya terpusat pada bagaimana membuat informasi akuntansi keuangan
lebih bermanfaat bagi pemakai luar, tidak ditujukan untuk menghasilkan
informasi akuntansi yang khusus diperuntukkan bagi kepentingan manajemen.
Pada tahun 1980-an dan 1990-an banyak ditemukan
bahwa praktek-praktek akuntansi manajemen tradisional sudah tidak mampu lagi
melayani kebutuhan manajerial. Kalkulasi biaya produk yang lebih akurat lebih
berguna, dan yang menjelaskan secara
rinci penggunaan masukan, dibutuhkan untuk memungkinkan manajer meningkatkan
kualitas, produktifitas, dan mengurangi biaya. Sebagai tanggapan terhadap
kelemahan
akuntansi biaya manajemen tradisional, berbagai usaha dilakukan untuk mengembangkan
sistem akuntansi manajemen baru yang dapat memenuhi kebutuhan lingkungan
ekonomi dewasa ini.
5.
PENGERTIAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan
dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri
sebenarnya adalah sebuah sistem informasi.
Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
a. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang
aktivitas dan transaksi.
b. Memproses data menjadi into informasi yang dapat
digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
c. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset
organisasi.
Subsistem SIA memproses
berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung
memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
SIA terdiri dari 3 subsistem:
§ Sistem pemrosesan transaksi
mendukung proses operasi bisnis harian.
§ Sistem buku besar/ pelaporan keuangan
menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan
laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
§ Sistem pelaporan manajemen
yang menyediakan pihak manajemen internal
berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan
untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan
pertanggung jawaban .
6.
Beberapa definisi Sistem
Ø Menurut Romney & Steinbart (2003), sistem adalah suatu kumpulan dari beberapa
komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
Ø Menurut Wilkinson (1993) , sistem adalah sebuah entity yang komplek atau framework
yang merupakan subjek pada satu atau beberapa tujuan.
Ø Menurut Mascove dan Simki (1994), sistem adalah sekumpulan dari bagian-bagian
yang saling bergantung satu sama lain yang menyelesaikan suatu tujuan yang
spesifik.
Berdasarkan kesimpulan diatas sistem informasi
akuntansi adalah gabungan dari beberapa komponen tertentu yang berinteraksi
untuk mengelolah data-data keuangan suatu perusahaan menjadi informasi keuangan
yang kompleks yang dapat digunakan untuk mengetahui posisi perusahaan keuangan.
7.
MANFAAT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Sebuah SIA menambah nilai
dengan cara:
· Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga
dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
· Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa
yang dihasilkan
· Meningkatkan efisiensi
· Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
· Meningkatkan sharing knowledge
· menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
8.
FUNGSI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Fungsi
penting yang dibentuk Sistem Informasi Akuntansi pada sebuah organisasi antara
lain:
* Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
* Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses
pengambilan keputusan.
* Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Berbagai transaksi non keuangan yang tidak bisa diproses oleh Sistem
Informasi Akuntansi biasa, diproses oleh Sistem Informasi Manajemen. Adapun
perbedaan keduanya adalah :
* SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan
informasi keuangan
* SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan
mengkomunikasikan semua tipe informasi
Sebuah Sistem Informasi Akuntansi menambah nilai dengan cara:
* Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan
aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
* Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
* Meningkatkan efisiens
* Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
* Meningkatkan sharing knowledge
* Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
9.
DEFINISI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Berikut pengertian-pengertian
mengenai sistem informasi akuntansi (SIA) :
1. Wilkinson
(1991)
Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu
kerangka pengkordinasian sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers,
personal, and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi
keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan
suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.
2. Gelinas, Orams, dan Wiggins (1997)
Mendefinisikan sistem informasi akuntansi (SIA)
sebagai subsistem khusus dari sistem informasi manajemen yang tujuannya adalah
menghimpun, memproses dan melaporkan informsi yang berkaitan dengan transaksi
keuangan.
Alasan Mempelajari SIA:
1. Karena Informasi sangat
dibutuhkan dalam pengambilan keputusan
2. SIA digunakan untuk melakukan kontrol terhadap Aset yang dimiliki organisasi
tersebut.
3. Menyiapkan data data keuangan dan non keuangan untuk menjadi informasi yang
akurat guna pengambilan keputusan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mempelajari SIA :
1. Bagaimana mengumpulkan data dan mengkaitkannya dengan aktivitas
organisasi/perusahaan.
2. Bagaiomana caranya menyalurkan data, informasi sehingga berguna bagi
pengambilan keputusan
3. Bagaiaman caranya menjamin realbilitas, keakuratan dan ketcepatan data dan
informasi yang disajikan.
10.
UNSUR-UNSUR yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :
1.Analisa Perilaku
Setiap sistem yang
tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang
akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem
tersebut.
2.Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk
mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja
perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai
persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi
yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku
(behavior) para pengambil keputusan.
3.Metode Kuantitatif
Dalam menyusun
informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan
efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.
4.Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk
menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang
lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan
keputusan.
11.
KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Karakteristik SIA yang membedakannya
dengan subsistem CBIS lainnya :
1. SIA melakasanakan tugas yang
diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data rinci
4. Berfokus historis
5. Menyediakan informasi pemecahan minimal
Perbedaan SIA dan SIM :
· SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan
mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
· SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan
mengkomunikasikan semua tipe informasi
12. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS SIKLUS
Mungkin
banyak dari anda para pembaca atau mahasiswa akuntansi yang masih belum
memahami arti penting matakuliah Sistem Informasi Akuntansi (SIA). Pernah saya
bahas dalam tulisan saya sebelumnya (tautan), mengenai bagaimana SIA harus
diajarkan dalam perkuliahan. Dalam tulisan kali ini, saya akan membahas isi
kuliah SIA dan apa yang seharusnya dipelajari mahasiswa akuntansi dalam
matakuliah ini, sehingga pada akhir kuliah, mahasiswa dapat mencapai sebuah
kompetensi tertentu (dapat anda buka SAP SIA dan capaian kompetensi di tautan
ini).
Coba anda bayangkan
sebuah perusahaan dagang (retail) seperti Carrefour. Perusahaan ini melakukan
transaksi penjualan yang jumlahnya ribuan per hari dalam satu cabang, belum
lagi transaksi-transaksi lain seperti penggajian. Sekarang, bayangkan bagaimana
anda dapat membuat laporan keuangan untuk perusahaan ini, satu bulan saja,
cukup rugi-laba, neraca, dan perubahan ekuitas, menggunakan kemampuan akuntansi
keuangan yang anda pelajari di perkuliahan. Berapa bulan anda rencanakan untuk
menjurnal transaksi-transaksi satu bulan di sebuah Carefour, berapa tahun untuk
Carefour Jakarta? Berapa banyak sheet excel atau kertas yang harus anda
habiskan?
Kemudian, bayangkan
ketika anda harus mengelola data penjualan susu Indomilk misalnya. Bagaimana
anda berencana untuk menyimpan dan mengelola data-data tersebut?
Permasalahan diatas dapat dijawab dengan menggunakan Sistem Informasi
Akuntansi. Apa itu Sistem Informasi Akuntansi, dapat anda baca di tautan ini.
Cara mempelajari Sistem Informasi Akuntansi yang paling baik adalah dengan
menggunakan pendekatan siklus. Siklus yang pertama adalah siklus
pengembangan sistem yaitu SDLC (System Development Life Cycle), siklus kedua
adalah siklus akuntansi (transaksi-jurnal-buku besar-neraca saldo-laporan
keuangan), dan siklus ketiga adalah siklus transaksi (siklus pendapatan, siklus
pengeluaran, siklus konversi, siklus sumber daya manusia, dan siklus buku
besar).
Pembahasan akan kita mulai dari siklus pengembangan sistem.
1). Siklus Pengembangan Sistem
Untuk dapat merancang sebuah Sistem Informasi Akuntansi, kita harus
melalui tahapan-tahapan pengembangan sistem. Tahapan tersebut adalah Planning
(Perencanaan), Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Implementation
(Implementasi), dan Post Implementation (Pascaimplementasi).
1.1 Perencanaan (Planning)
Dalam tahap ini, pengembang sistem melakukan perencanaan mengenai SIA yang
akan dibuat. Seberapa besar perubahan yang harus dibuat dari sistem awal,
infrastruktur apa saja yang dibutuhkan, berapa besar cost pengembangan dan
benefit yang nantinya akan dihasilkan. Hasil akhir dari tahap perencanaan ini
adalah proposal proyek atau dokumen perencanaan proyek (dapat anda buka di
tautan ini).
1.2 Analysis (Analsis)
Dalam tahap ini, pengembang sistem melakukan analsis mengenai data-data apa
saja yang harus dikelola, informasi apa saja yang harus dihasilkan, apa saja
Entitas dan bagaimana Relationshipnya. Hasil dari tahap ini adalah ER-Diagram.
Selain itu, analisis mengenai pengendalian internal (internal control) juga
perlu dilakukan. SIA sangat terkait dengan SPI (Struktur Pengendalian
Internal), karena informasi yang dihasilkan dari SIA harus memenuhi
karakteristik kualitatif informasi (dapat cek di tautan ini). Untuk dapat
memenuhi karakteristik kualitatif informasi tersebut, SIA harus digunakan juga
sebagai bagian dari SPI. Adapun komponen dari SPI adalah Lingkungan
Pengendalian, Penilaian Risiko, Aktivitas Pengendalian, Informasi dan
Komunikasi, Pengawasan (Monitoring). Dalam tahap Aktivitas Pengendalian,
terdapat Pengendalian Umum (General Control) dan Pengendalian Aplikasi
(Application Control). Pembahasan mengenai kaitan SPI dan SIA dapat anda baca
di tautan ini dan ini).
1.3 Perancangan (Design)
Dalam tahap ini, pengembang sistem merancang SIA dalam DBMS (Database
Management System). ER-Diagram dan Pengendalian atas risiko yang mungkin
muncul, diterapkan dalam rancangan aplikasi menggunakan DBMS, sehingga akan
menghasilkan aplikasi SIA. Bila lebih mutakhir, aplikasi SIA dapat dibuat
terintegrasi antar siklus (akan dibahas dalam pembahasan selanjutnya, siklus
transaksi).
1.4 Implementasi (Implementation)
Dalam tahap ini, pengembang sistem mengimplementasikan SIA dalam
organisasi. Permasalahan yang biasa terhadi adalah penolakan karyawan atas
sistem baru (user resistance). Ada beberapa metoda yang dapat digunakan untuk
mengatasi permasalahan ini seperti phased in, parallel, direct, big-bang, dan
lain sebagainya.
1.5 Pascaimpelementasi (Post Implementation)
Dalam tahap ini, sistem yang sudah diterapkan diperiksa secara berkala.
Bugs-bugs yang muncul dibenahi, pemutakhiran field dalam table dilakukan jika
terdapat transaksi atau data baru, atau pengelolaan konsistensi data.
2).
Siklus Akuntansi
Akuntansi diawali dari munculnya transaksi yang
kemudian dijurnal, jurnal diposting ke buku besar, kemudian dibuat neraca
saldo, hasil dari neraca saldo ditampilkan dalam laporan rugi-laba, posisi
keuangan (neraca), dan perubahan ekuitas. Bagaimana kita dapat melakukan proses
ini di computer? Anda dapat membacanya di tautan ini. Mungkin pengembang sistem
akan kebingungan, bagaimana cara memasukkan transaksi-transaksi ke laporan
keuangan. Kuncinya ada dalam 3C (Chart of Account, Currency, Calendar).
3).
Siklus Transaksi
Akuntansi memiliki siklus-siklus transaksi
utama. Siklus transaksi ini adalah pengelompokan transaksi-transaksi yang
sifatnya berulang dan keterjadiannya banyak. Kegunaan dari pengelompokan
transaksi dalam siklus adalah memudahkan kegiatan operasi dan pembuatan laporan
keuangan berbasis sistem. Contoh siklus transaksi adalah siklus pendapatan.
Sebuah perusahaan pasti memiliki siklus pendapatan. Untuk perusahaan
dagang,siklus pendapatan diawali dari pesanan pelanggan, penjualan, pengiriman.
Transaksi ini akan terjadi berulang-ulang. Jika ada pelanggan yang mau beli,
pasti akan memesan dahulu, kemudian melakukan transaksi pembayaran, dan
pengiriman dilakukan.
Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pengelolaan data menjadi informasi, siklus-siklus transaksi dapat dipisah per
bagian (misalnya bagian penjualan), kemudian siklus-siklus tadi diintegrasikan
untuk menghasilkan laporan keuangan.
Berikut ini saya unggah contoh aplikasi SIA menggunakan DBMS Microsoft Access.
File dapat diunduh disini. File yang lebih mutakhir (aksesibilitas tombol lebih
banyak, daftar sediaan lebih informatif) dapat diunduh disini. Karena WordPress
tidak mendukung untuk mengunggah (upload) file berekstensi .mdb, maka saya ubah
ekstensi ke .doc. Untuk menggunakannya, ubah ekstensi kembali ke mdb. Caranya,
bila tersedia langsung di windows explorer, langsung rename (tombol F2)
Aplikasi_SIA.doc jadi Aplikasi_SIA.mdb. Bila tidak tersedia di windows
explorer, copy file ke direktori C:\. Kemudian, pilih run di start menu, ketik
cmd, kemudian enter. Setelah prompt Ms.Dos muncul, masuk ke direktori C:\ (bila
masih masuk ke subdirektori, ketik cd.. hingga keluar dari sub direktori).
Setelah itu ketik rename Aplikasi_SIA.doc Aplikasi_SIA.mdb tekan enter.
Jika anda menggunakan Microsoft
Access 2007, ketika pertama kali program ini dijalankan, akan muncul security
warning, pilih options, pilih enable this content. Menu yang tersedia dalam
aplikasi ini belum semuanya dapat diakses karena saya masih belum memiliki
waktu untuk melanjutkan pengembangan aplikasi (versi terbaru dengan
aksesibilitas tombol lebih banyak akan saya unggah secepatnya). Namun, aplikasi
ini sudah cukup untuk menunjukkan automatisasi pencatatan transaksi, bagaimana
transaksi diproses berbasis siklus, pengendalian aplikasi yang diterapkan dalam
SIA, integrasi antar siklus sehingga menghasilkan laporan keuangan. Dalam
siklus penjualan, tombol yang dapat diakses hanya penjualan. Dalam siklus
pembelian hanya tombol pembelian. Adapun tombol-tombol yang ditampilkan
bertujuan untuk menunjukkan urutan siklus transaksi dalam perusahaan. Dalam
siklus pengeluaran, tombol yang dapat diakses adalah pengeluaran. Dalam card,
semua tombol dapat diakses, fungsi tab ini adalah tempat pengelolaan data
master. Report dapat diakses semuanya.
13.
PENERAPAN SISTEM INFORMASI BERBASIS AKUNTANSI KOMPUTER
Sistem Informasi akuntansi merupakan
bagian yang sangat penting dalam suatu sistem informasi perusahaan. Dalam suatu
sistem informasi perusahaan, sistem informasi akuntansi merupakan suatu bagian
dari sistem informasi yang lebih banyak berhubungan dengan data keuangan.
Menurut Widjajanto (2002: 14), Akuntansi sebagai suatu sistem informasi
mencakup kegiatan mengidentifikasi, menghimpun, memproses, dan
mengkomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu organisasi ke berbagai
pihak.
Tujuan utama dari akuntansi keuangan menurut
Jogianto (1997: 54), adalah untuk menyediakan suatu informasi yang relevan
terhadap pihak-pihak luar seperti pemegang saham, kreditur, maupun pihak
pemerintah. Hal ini tercapai dengan menerbitkan laporan-laporan periodik,
seperti neraca, laporan laba/rugi, laporan laba yang ditahan dan laporan
perubahan modal. Disamping itu tujuan utama dari akuntansi keuangan adalah
menyediakan informasi bagi pihak intern perusahaan yaitu pihak manajemen
sehingga dapat menggunakan laporan keuangan untuk dasar pengambilan keputusan.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak ekstern
maupun intern tersebut, maka disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem
ini dirancang untuk dapat menghasilkan informasi berupa informasi keuangan yang
berguna bagi pihak ekstern maupun intern perusahaan. Sesuai dengan kebutuhan
dan kemampuan perusahaan, maka sistem informasi akuntansi dapat diproses baik
dengan cara manual maupun dengan menggunakan mesin-mesin mulai dari mesin
pembukuan yang sederhana sampai dengan komputer.
Keterlibatan komputer dalam roda kehidupan perusahaan memang
bermacam, tergantung pada tingkat kebutuhan dan kemampuan perusahaan. Bagi
perusahaan besar yang memiliki sistem yang rumit dan kompleks, komputer akan
dipergunakan secara maksimal dengan cara membangun suatu jaringan yang integral
dan rumit dengan mengoperasikan komputer dalam jumlah banyak. Tetapi tidak
sedikit juga perusahaan yang menggunakan jaringan komputer yang sederhana
dengan beberapa unit saja, tanpa menggunakan teknologi komunikasi yang terlalu
rumit. Dewasa ini perkembangan teknologi dibidang komputer sudah semakin berkembang
dengan semakin banyak inovasi yang terjadi baik dalam hal pengembangan
perangkat keras maupun lunak. Oleh karena itu perkembangan tekhnolgi dibidang
komputer ini akan membawa dampak yang cukup berarti dalam perkembangan sistem
informasi akuntansi.
Pada dasarnya perusahaan dapat mengoperasikan sistem
informasi akuntansi tanpa menggunakan komputer, akan tetapi kemampuan komputer
untuk menangani tugas-tugas manusia dalam suatu sistem memiliki peran yang
sangat besar dalam menunjang kelancaran sebuah sistem, sehingga informasi yang
dibutuhkan oleh pihak manajemen dapat disajikan dengan cepat dan tepat waktu.
Gagasan sebuah sistem informasi akuntansi yang berdasarkan komputer tidak
berarti otomatisasi total. Konsep sistem dan mesin menyiratkan bahwa sebagian
tugas sebaiknya dilaksanakan oleh manusia dan tugas lainnya lebih baik
dilakukan oleh mesin.
Rumah Sakit sebagai salah satu institusi pelayanan
kesehatan memiliki berbagai macam fungsi, antara lain fungsi pelayanan,
pendidikan dan penelitian, yang mencakup berbagai tingkatan dan jenis kegiatan.
Disisi lain rumah sakit bersifat padat modal (memerlukan biaya besar), padat
karya (memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah cukup banyak dimana sebagian
besar tidak dapat digantikan dengan alat), serta padat teknologi (memerlukan
berbagai alat dengan teknologi mutakhir). Dari sisi ekonomi Rumah Sakit
pemerintah berfungsi ganda yakni fungsi sosial dan fungsi bisnis. Agar mampu
melaksanakan fungsi tersebut Rumah Sakit harus memiliki sistem informasi yang
relevan dan akurat, serta sumber daya manusia yang profesional.
Dengan adanya informasi yang relevan dan akurat
diharapkan manajemen Rumah Sakit dapat menyelesaikan setiap permasalahan yang
timbul melalui pengambilan keputusan yang tepat dan cepat, terutama informasi
keuangan yang dibutuhkan oleh berbagai pihak baik intern maupun ekstern. Contoh
pihak ekstern yang berkepentingan terhadap Rumah Sakit Daerah Prof. Dr.
Sitiawan Kartosoedirdjo Bangkalan adalah pemerintah daerah (PEMDA) Bangkalan sebagai
pemberi dana bagi Rumah Sakit Daerah Prof. Dr. Sitiawan kartosoedirdjo
Bangkalan, dan pihak-pihak lain-lain yang memerlukan informasi yang berkaitan
dengan kepentingan mereka. Disamping pihak ekstern tersebut, pihak intern yaitu
manajemen Rumah Sakit juga memerlukan informasi keuangan untuk mengetahui,
mengawasi, dan mengambil keputusan.
Rumah Sakit daerah (RSD) Prof. Dr. Sitiawan
Kartosoedirdjo Bangkalan telah menggunakan komputer pada sistem informasi
akuntansi keuangannya sejak Rumah Sakit berdiri, hanya saja penggunaan komputer
tersebut terbatas pada pembuatan laporan, sedang penanganan proses dilakukan
dengan cara manual. Hal ini menunjukkan bahwa Rumah Sakit Daerah Prof. Dr.
Sitiawan Kartosoedirdjo Bangkalan belum mengoperasikan komputer mereka secara
optimal. Rumah Sakit Daerah Prof. Dr. Sitiawan Kartosoedirdjo Bangkalan
mengoperasikan komputer tidak lebih dari mesin ketik dan alat untuk menghitung
yang lebih canggih, bukan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan. Rumah
Sakit Daerah Prof. Dr. Sitiawan Kartosoedirdjo Bangkalan banyak melakukan
pencatatan dan pemrosesan transaksi akuntansi dalam setiap hari, sehingga
sangat memungkinkan terjadinya salah hitung atau salah tulis dan membutuhkan
waktu yang relatif lama jika dilakukan dengan cara manual, sehingga informasi
yang dihasilkan menjadi kurang akurat dan berkualitas sehingga tidak dapat
berfungsi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan
Melihat arti penting dari penyediaan informasi
akuntansi keuangan bagi manajemen Rumah Sakit dalam pengambilan keputusan,
dimana untuk pengambilan keputusan dibutuhkan penyajian informasi yang tepat
waktu, akurat, dan berkualitas, maka dalam penelitian ini peneliti mengambil
judul: “Analisis penerapan sistem informasi akuntansi berbasis komputer
dalam pengambilan keputusan pada Rumah Sakit Daerah (RSD) Prof. Dr. Sitiawan
Kartosoedirdjo Bangkalan”.
PENUTUP
· KESIMPULAN
Seperti
yang telah dituliskan dalam makalah ini , dan saya sebagai penulis dapat
memberikan beberapa kesimpulan tentang Sistem Informasi Akuntansi,antara lain: Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem
informasi yang menangani segala
sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi.
Karakteristik SIA yang membedakannya
dengan subsistem CBIS lainnya :
1. SIA melakasanakan tugas yang
diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data rinci
4. Berfokus historis
5. Menyediakan informasi pemecahan minimal
Perbedaan SIA dan SIM :
· SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan
mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
· SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan
mengkomunikasikan semua tipe informasi