II. Konsepsi ilmu budaya dasar kesusastraan
1.
Pengertian Sastra
dan Seni
Pengertian Sastra
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2008) arti kata sastra adalah “karya tulis yang jika dibandingkan
dengan tulisan lain, memiliki berbagai ciri keunggulan, seperti keaslian,
keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya”. Karya sastra berarti
karangan yang mengandung nilai-nilai kebaikan yang ditulis dengan bahasa yang
indah. Sastra memberikan wawasan yang umum tentang masalah manusiawi, sosial,
maupun intelektual, dengan caranya yang khas. Pembaca sastra dimungkinkan untuk
menginterpretasikan teks sastra sesuai dengan wawasannya sendiri.
Menurut Wellek dan Warren
(1989) sastra adalah sebuah karya seni yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. sebuah ciptaan, kreasi,
bukan imitasi
2. luapan emosi yang
spontan
3. bersifat otonom
4. otonomi sastra bersifat
koheren(ada keselarasan bentuk dan isi)
5. menghadirkan sintesis
terhadap hal-hal yang bertentangan
6. mengungkapkan sesuatu
yang tidak terungkapkan dengan bahasa sehari-hari.
Sastra bukanlah seni bahasa
belaka, melainkan suatu kecakapan dalam menggunakan bahasa yang berbentuk dan
bernilai sastra. Jelasnya faktor yang menentukan adalah kenyataan bahwa sastra
menggunakan bahasa sebagai medianya. Berkaitan dengan maksud tersebut, sastra
selalu bersinggungan dengan pengalaman manusia yang lebih luas daripada yang
bersifat estetik saja. Sastra selalu melibatkan pikiran pada kehidupan sosial,
moral, psikologi, dan agama. Berbagai segi kehidupan dapat diungkapkan dalam
karya sastra.
Sastra dapat memberikan
kesenangan atau kenikmatan kepada pembacanya. Seringkali dengan membaca sastra
muncul ketegangan-ketegangan (suspense). Dalam ketegangan itulah diperoleh
kenikmatan estetis yang aktif. Adakalanya dengan membaca sastra kita terlibat
secara total dengan apa yang dikisahkan. Dalam keterlibatan itulah kemungkinan
besar muncul kenikmatan estetis. Menurut Luxemburg dkk (1989) sastra juga
bermanfaat secara rohaniah. Dengan membaca sastra, kita memperoleh wawasan yang
dalam tentang masalah manusiawi, sosial, maupun intelektual dengan cara yang
khusus.
Berdasarkan
uraian di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa sastra adalah hasil cipta manusia
dengan menggunakan media bahasa tertulis maupun lisan, bersifat imajinatif,
disampaikan secara khas, dan mengandung pesan yang bersifat relatif.
Pengertian
Seni
Seni berasal dari kata sani (Sanskerta) yang
berarti pemujaan, persembahan dan pelayanan. Kata tersebut berkaitan erat
dengan upacara keagamaan yang disebut kesenian. Menurut Padmapusphita, kata
seni berasal dari bahasa Belanda “genie” dalam bahasa Latin disebut “genius”,
artinya kemampuan luar biasa yang dibawa sejak lahir , menurut kajian ilmu di
eropa mengatakan “ART” yang berarti artivisual yaitu adalah suatu media yang
melakukan suatu kegiatan tertentu. Seiring dengan perkembangan waktu, banyak definisi
seni diungkapkan oleh beberapa ahli. Berikut diuraikan beberapa definisi seni
menurut para ahli nya .
Menurut Aristoteles
“seni adalah peniruan terhadap alam tetapi
sifatnya harus ideal.”
Menurut Plato dan Rousseau
“seni adalah
hasil peniruan alam dengan segala seginya.”
Everyman Encyklopedia
Everyman Encyklopedia
Menurut
Everyman Encyklopedia, seni adalah segala sesuatu yang dilakukan orang, bukan
atas dorongan kebutuhan pokoknya, melainkan karena kehendak kemewahan,
kenikmatan, ataupun kebutuhan spiritual.
2.
Peranan sastra
dan seni
Peranan sastra dengan seni ialah sebagai dalam hubungan ilmu dan
kebudayaan Sastra dapat memperhalus
jiwa dan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk berpikir dan berbuat demi
pengembangan dirinya dan masyarakat serta mendorong munculnya kepedulian,
keterbukaan, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Pemahaman seni
adalah yang merupakan ekspresi pribadi belum ada dan seni adalah ekspresi
keindahan masyarakat yang bersifat kolektif. Yang demikian itu ternyata tidak
hanya terdapat di India dan Indonesia saja, juga terdapat di Barat pada masa
lampau.
Dalam bahasa Latin
pada abad pertengahan, ada terdapat istilah-istilah ars, artes, dan artista.
Ars adalah teknik atau craftsmanship, yaitu ketangkasan dan kemahiran dalam
mengerjakan sesuatu; adapun artes berarti kelompok orang-orang yang memiliki
ketangkasan atau kemahiran; dan artista adalah anggota yang ada di dalam
kelompok-kelompok itu.
Sastra mendorong orang untuk menerapkan moral
yang baik dan luhur dalam kehidupan dan menyadarkan manusia akan tugas dan
kewajibannya sebagai makhluk Tuhan, makhluk sosial dan memiliki kepribadian
yang luhur.
Selain melestarikan
nilai-nilai peradaban bangsa juga mendorong penciptaan masyarakat modern yang
beradab (masyarakat madani) dan memanusiakan manusia dan dapat memperkenalkan
nilai-nilai kemanusiaan yang universal, melatih kecerdasan emosional, dan
mempertajam penalaran seseorang.
3.
Hubungan sastra
dengan seni IBD
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan
ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar
ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan
adanya sastra dan seni didalamnya.
Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan
masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
1. kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku
bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek
kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan
kedaerahan .
2. Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus
menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan
pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena
pengaruhnya .
3. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan
perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai
budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah
diciptakannya .
4.
IBD
Dihubungkan dengan prosa
A.
Pengertian
Prosa
Prosa adalah
suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena
variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih
sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa"
yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan
untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan
untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis
media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru,prosa
lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan
prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
B.
Jenis jenis
Prosa
Prosa biasanya dibagi menjadi empat jenis:
·
Prosa naratif
·
Prosa deskriptif
·
Prosa eksposisi
·
Prosa argumentatif
C.
Komponen
dalam prosa lama dan prosa baru
Prosa lama meliputi :
Prosa lama meliputi :
1. Fabel
Fabel diambil dari
bahasa Belanda yang berarti cerita yang menggunakan hewan sebagai tokoh
utamanya. Misalkan cerita kancil atau cerita Tantri di Indonesia.
Banyak satrawan dan
penulis dunia yang juga memanfaatkan bentuk fabel dalam karangannya. Salah seorang
pengarang fabel yang terkenal adalah Michael de La Fontainedari
Perancis. Penyair Sufi Fariduddin Attar dari Persia juga
menuliskan karyanya yang termashur yakni Musyawarah Burung dalam
bentuk fabel. Biasa pada sebuah fabel tersirat moral atau makna yang lebih
mendalam.
2. Legenda
Legenda (Latin legere) adalah cerita prosa
rakyat yang dianggap oleh yang enpunya cerita sebagai sesuatu yang benar-benar
terjadi. Oleh karena itu, legenda sering kali dianggap sebagai sejarah kolektif
(folk history). Walaupun demikian, karena tidak tertulis, maka kisah
tersebut telah mengalami distorsi sehingga sering kali jauh berbeda dengan
kisah aslinya.
3. Cerita
rakyat (folklore)
Cerita rakyat adalah cerita pada masa lampau yang
menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang beraneka ragam
mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa.
4. Tambo
Suatu karya sastra
yang menceritakan sejarah (asal-usul) suku bangsa, negeri, dan adat. Karya
sastra sejarah ini biasa disebut dengan Historiografi Tradisional.
Penulisan sejarah suatu negeri berdasarkan anggapan atau kepercayaan masyarakat
setempat secara turun-temurun.
5. Cerita
pelipur lara
Suatu karya sastra
yang berisikan kejenakaan. Karya sastra ini bertujuan untuk melipur lara atau
membuat pembaca melupakan sedihnya.
Prosa
baru meliputi :
1. Roman
Roman adalah sejenis karya sastra dalam bentuk prosa
atau gancaran yang isinya melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi
jiwa masing-masing. Bisa juga roman artinya adalah "kisah
percintaan".
2. Riwayat
Riwayat adalah catatan singkat tengatang gambaran diri
seseorang. Selain berisi data pribadi, gambaran diri itu paling tidak harus di
isi keterangan tentang pendidikan atau keahlian dan pengalaman. Dengan data itu
riwayat hidup akan memberikan gambaran atau kualifikasi seseorang.
3. Antologi
Antologi secara harfiah diturunkan dari kata bahasa
Yunani yang berarti ” atau “kumpulan bunga” yang
berarti sebuah kumpulan dari karya-karya sastra. Awalnya definisi ini hanya
mencakup kumpulan puisi (termasuk syair dan pantun) yang dicetak dalam satu
volume. Namun, antologi juga dapat berarti kumpulan karya sastra lain seperti
cerita pendek, novel pendek, prosa, dan lain-lain. Dalam pengertian modern,
kumpulan karya musik oleh seorang artis, kumpulan cerita yang ditayangkan dalam
radio dan televisi juga tergolong antologi.
4. Resensi
Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai
nilai sebuah hasil karya, baik itu buku, novel, majalah, komik, film, kaset,
CD, VCD, maupun DVD. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca
apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat
atau tidak.
5. Kritik
Kritik adalah analisis untuk menilai suatu karya
sastra. Tujuan kritik sebenarnya bukan menunjukkan keunggulan, kelemahan, benar
atau salah sebuah karya sastra dipandang dari sudut tertentu, tetapi tujuan
akhirnya mendorong sastrawan untuk mencapai penciptaan sastra setinggi mungkin
dan mendorong pembaca untuk mengapresiasi karya sastra secara lebih baik.
5.
Nilai-nilai dalam prosa fiksi.
·
Pengertian
Prosa fiksi
Prosa adalah
suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme
(rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai
dengan arti leksikalnya. (Wikipedia).
J. Budhy Raharjo
(1986:16) menyatakan bahwa prosa adalah karangan bebas yang tidak terikat pada
bentuk, irama dan sajak. Keindahan terletak pada gaya bahasa pengarang
dan kata-kata mengalir tak terbatas, mencerminkan jiwanya dalam menyusun dan
menyampaikan buah pikirannya. Plot cerita sepenuhnya berada dalam kemampuan
pengarang merangkaikan kata, menjalin narasi dan percakapan.
Aminuddin (1985:
66) menyatakan bahwa istilah prosa fiksi atau cukup disebut karya fiksi, biasa
juga disebut dengan prosa cerita, prosa narasi, narasi, atau cerita berplot.
Pengertian prosa fiksi tersebut adalah kisahan atau cerita yang diemban oleh
pelaku-pelaku tertentu dengan pemeranananya, latar serta tahapan dan rangkaian
cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga
menjalin suatu cerita.
·
Nilai nilai yang ada dalam prosa fiksi
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaannya pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalami sendiri peristiwa tersebut
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sedikit informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
3. Prosa fiksi memberikan warisan cultural
Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi dan warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi sesorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman dengan banyak individu.
Keistimewaannya pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalami sendiri peristiwa tersebut
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sedikit informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
3. Prosa fiksi memberikan warisan cultural
Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi dan warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi sesorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman dengan banyak individu.
6.
IBD dengan Puisi
Ilmu Budaya Dasar yang
dihubungkan dengan puisi
Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenal kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistic/esthetic, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata – katanya.
Kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan : 1. Figura bahasa 2. Kata – kata yang bermakna ganda. 3. Kata – kata berjiwa. 4. Kata – kata yang sudah diberi nilai-nilai,rasa,dan asosiasi-asosiasi tertentu.
Alasan – alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan IBD adalah sebagai berikut : 1. Hubungan puisi deengan pengalaman hidup manusia. 2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual. 3. Puisi dan keinsyafan social.
Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenal kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistic/esthetic, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata – katanya.
Kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan : 1. Figura bahasa 2. Kata – kata yang bermakna ganda. 3. Kata – kata berjiwa. 4. Kata – kata yang sudah diberi nilai-nilai,rasa,dan asosiasi-asosiasi tertentu.
Alasan – alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan IBD adalah sebagai berikut : 1. Hubungan puisi deengan pengalaman hidup manusia. 2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual. 3. Puisi dan keinsyafan social.
A.
Pengertian
Puisi
Puisi adalah ragam sastra yg bahasanya terikat oleh rima,
irama, metrum serta penyusunan larik dan bait. Puisi merupakan ide, pikiran,
dan perasaan seseorang mengenai suatu hal yang diungkapkan melalui rangkaian
kata-kata yang indah. Puisi adalah
ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenal kehidupan manusia, alam, dan Tuhan
melalui media bahasa yang artistic/esthetic, yang secara padu dan utuh
dipadatkan kata – katanya.
B.
Unsur unsur
puisi
Unsur-unsur puisi dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu fisik dan batin.
1. Struktur Fisik Puisi
Struktur fisik puisi adalah unsur pembangun puisi yang
bersifat fisik atau nampak dalam bentuk susunan kata-katanya. Struktur fisik
puisi terdiri dari beberapa macam, yaitu:
(1) Perwajahan puisi (tipografi), yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi
kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak
selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal
tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.
(2) Diksi,
yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena
puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan
banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan
kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan
urutan kata.
(3) Imaji,
yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi,
seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi
tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba
atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan
melihat, medengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair.
(4) Kata kongkret,
yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya
imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang. Misal kata
kongkret “salju: melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll., sedangkan
kata kongkret “rawa-rawa” dapat melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi,
kehidupan, dll.
(5) Bahasa figuratif,
yaitu bahasa berkias yang dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan
konotasi tertentu. Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis,
artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna. Bahasa figuratif disebut
juga majas. Adapaun macam-amcam majas antara lain metafora, simile,
personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora,
pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto,
totem pro parte, hingga paradoks.
(6) Verifikasi,
yaitu menyangkut rima, ritme, dan metrum.
c. Alasan- alasan kreativitas penyair dalam
membangun puisi
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi
disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan
:
1.
Figura bahasa (figurative language)
seperti gaya personafikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi
menjadi segar, menarik dan member kejelasan gambaran angan.
2.
Kata-kata yang ambiquitas yaitu
kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3.
Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang
sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair
sehingga terasa hidup dan memukau.
4.
Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata
yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5.
Pengulangan, yang berfungsi untuk
mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati.
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian
puisi pada perkuliahan ilmu budaya dasar adalah sebagai berikut :
1.
Hubungan puisi dengan pengalaman hidnup
manusia.
Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra
puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia senantiasa
ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan
pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas.
Dengan pengalaman perwakilan itu sastra/puisi dapat memberikan kepada para
mahasiswa memiliki kesadan (insight-wawasan) yang penting untuk dapat melihat
dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri dan tentang masyarakat. Pendekatan
terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang
disebut pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya.
1.
Puisi dan keinsyafan/kesadaran
individual.
Dengan membaca puisi mahasisawa dapat diajak untuk
dapat menyejukan hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri,
karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam
hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.
1.
Puisi dan keinsyafan sosial
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang
pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang terlibat dalam issue dan
problem sosial. Secara imaginative puisi dapat menafsirkan situasi dasar
manusia sosial yang bisa berupa :
·
Penderitaan atas ketidak adilan
·
Perjuangan untuk sesamanya
·
Konflik dengan sesamanya
·
Pemberontakan terhadap hukum tuhan
Puisi-puisi umumnya sarat akan nilai-nilai
etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak
mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih (yang terdapat didalamnya kasih sayang,
cinta, kemesraan dan renungan). Contoh puisi penilis mengangkat tema tentang
puisi cinta
7.
Menuliskan contoh tema
puisi bebas
Contoh
puisi:
INDAHNYA
ALAM NEGERI INI
Puisi Ronny
Maharianto
Kicauan
burung terdengar merdu
Menandakan
adanya hari baru
Indahnya
alam ini membuatku terpaku
Seperti
dunia hanya untuk diriku
Kupejamkan
mataku sejenak
Kurentangkan
tanganku sejenak
Sejuk ,
tenang , senang kurasakan
Membuatku
seperti melayang kegirangan
Wahai
pencipta alam
Kekagumanku
sulit untuk kupendam
Dari siang
hingga malam
Pesonanya
tak pernah padam
Desiran
angin yang berirama di pegunungan
Tumbuhan yang
menari-nari di pegunungan
Begitu indah
rasanya
Bak indahnya
taman di surga
Keindahan
alam terasa sempurna
Membuat
semua orang terpana
Membuat
semua orang terkesima
Tetapi, kita
harus menjaganya
Agar
keindahannya takkan pernah sirna
0 komentar:
Posting Komentar