Selasa, 29 November 2011

PERBEDAAN SYSTEM LIFE CYCLE (SLC) DENGAN SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC)

System Life Cycle (SLC)
System Life Cycle (SLC) adalah proses evolusi yang diikuti oleh pelaksanaan sistem informasi dasar-dasar atau subsistem. Telah ada pendekatan implementasi tradisional sepanjang era komputer, dan ada perjanjian umum antara ahli-ahli komputer sehubungan dengan tugas-tugas yang dilaksanakan.
Beberapa SLC terdapat dalam perusahaan yang menggunakan komputer, mungkin ada seratus atau lebih. Pada kenyataannya SLC adalah sarana yang digunakan oleh manajemen untuk melaksanakan rencana strategis. Konsep life cycle menjadikan segala sesuatu yang tumbuh, menjadi dewasa setiap waktu dan akhirnya mati. Pola ini digunakan untuk sistem dasar komputer seperti subsistem pemrosesan data atau SSD.

System Life Cycle terdiri dari lima fase yaitu :
1. Fase Perencanaan
 Fase ini dimulai dengan mendefinisikan masalah dan dilanjutkan dengan sistem penunjukan objektif dan paksaan. Di sini sistem analis memimpin studi yang mungkin terjadi dan mengemukakan pelaksanaannya pada manajer.
2. Fase Analisis
 Fase ini mempunyai tugas penting yaitu menunjukkan kebutuhan pemakai informasi dan menentukan tingkat penampilan sistem yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Fase ini meliputi penetapan jangkauan proyek, mengenal resiko, mengatur rangkaian tugas, dan menyediakan dasar untuk kontrol.
3. Fase Desain
 Fase Desain ini meliputi penentuan pemrosesan dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru, dan pemilihan konfigurasi terbaik dari hardware yang menyediakan desain. Desain system adalah ketentuan mengenal proses dan data yang dibutuhkan oleh sistem yang baru.
4. Fase Pelaksanaan / Implementasi
 Fase ini melibatkan beberapa spesialis informasi tambahan yang mengubah desain dari bentuk kertas menjadi satu dalam hardware, software, dan data. Pelaksanaan adalah penambahan dan penggabungan antara sumber-sumber secara fisik dan konseptual yang menghasilkan pekerjaan sistem.
5. Fase Pemakaian / Penggunaan
 Selama fase penggunaan, audit memimpin pelaksanaannya untuk menjamin bahwa sistem benar-benar dikerjakan, dan pemeliharaannya pun dilakukan sehingga sistem dapat menyediakan kebutuhan yang diinginkan. Dari kelima fase di atas, empat fase di awal disediakan untuk dikembangkan, jadi metode yang ada didalamnya dapat berkembang sesuai zaman. Sedangkan fase yang terkahir tidak untuk dikembangan, hanya sebagai pelaksanaannya saja.

SDLC (Systems Development Life Cycle)

dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: rencana(planning),analisa (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance).[1] Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni: siklus hidup sistem tradisional (traditional system life cycle), siklus hidup menggunakan protoyping (life cycle using prototyping), dan siklus hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle).

Senin, 17 Oktober 2011

Aquarium terbesar

apakah anda pernah melihat AQUARIUM sebesar ini ??





















AquaDom di Berlin,Jerman adalah aquarium silinder yang terbuat dari kaca acrylic memiliki tinggi 25 meter dengan lift di dalamnya.

AquaDom resmi dibuka pada Desember 2003. Aquarium ini menghabiskan sekitar 12.8 juta Euro, aquarium ini didesain dan dibuat oleh International Concept Management, Inc.


Aquadom diisi oleh sekitar 900.000 Liters air laut, di dalamnya juga terdapat sekitar 2600 ikan dari 56 spesies.

spesifikasi NIKON D70












StStyle                                     :Digital SLR

Pixels                                       :6 megapixels
Resolution                               :3,008 x 2,000 [L]; 2,240 x 1,488 [M]; 1,504 x 1,000 [S]
File Formats                            :JPEG/RAW
MemoryCards                         :CompactFlash/MicroDrive
Shutter Speed  :                       30 sec to 1/8000 sec. in steps of 1/3 or
Sensitivity                                :200 to 1600
White Balance Settings       :Auto, six manual modes with fine-tuning, preset white balance,white balance bracketing possible
ExposureCompensation          :?5 EV in increments of 1/3 or 1/2 EV
Viewfinder                              :Yes
LCD Screen                              :2 inches
Flash Modes                            :Unknown
Shooting Modes                      :Portrait, Landscape, Close up, Sports, Night landscape, Night portrait
Movie Recording                    :N/A
Metering                                 :1) EV 0 to 20 (3D Color Matrix or center-weighted metering); 2) EV 2 to 20 (spot metering)
ManualControls                      :Programmed Auto [P] with flexible program; Shutter Priority Auto [S]; Aperture Priority Auto [A]; Ma
Self Timer                               :2 to 20 seconds
 Video Out (TV Playback)        :NTSC and PAL
Computer Connection             :USB 2.0 HI-Speed
Batteries                                 :Rechargeable Lithium-ion
Dimensions                             :140 x 111 x 78mm
Weight                                                :600gg
Other                           :PictBridge compatible

-+ Alamat Distro di Bandung


DISTRO di Bandung emang keren – keren abis.. Dulu pernah ngumpulin berbagai macam Distro di Bandung, tapi ga dicatet dari mana sumbernya.. Jadi, maaf kalo sumbernya ga jelas.. Kalo ada yang merasa jadi sumbernya tolong konfirmasi ya..
1.ANONIM
Bermula dari hobi menonton film dan mendengarkan musik, maka dibukalah sejenis toko yang menjual merchandise film import, seperti poster dan t-shirt dari grup band / film yang sedang terkenal saat itu. Sebagai strategi untuk mengisi toko, ANONIM menemukan beberapa clothing company seperti NO LABELOUVAL, MONIK, dan AIRPLANE untuk bergabung , serta menjual kaset-kaset dan tshirt-tshirt grup musik indie /underground sepertiPuppen atau Balcony..
Tidak jelas siapa yang memulai, akhirnya ANONIM disebut orang sebagai distro, yang merupakan singkatan dari distribution store. Distro tidak sama dengan FO, karena distro lebih unggul dalam segi eksklusivitas dan kreativitas. Mass product dan penjualan produk sisa eksport merek terkenal dari luar negeri yang menjadi andalanFO sama sekali ditabukan di distro. .
Distro dengan clothing juga tidak sama, karena distro adalah merupakan toko yang menjual produk dari hasil clothing , sedangkan clothing adalah usaha yang mengeluarkan produk-produk dengan desain kreatif seperti tshirt, jaket, tas, ataupun berbagai macam asesoris seperti dompet, topi, stiker, sandal ,pin dll.
Singkatnya, distro adalah si toko, sedangkan clothing adalah di produsen.
Didukung oleh hampir 100 merek clothing top seperti :BLANKWEAR, BLACKJACK, COSMIC, GOD INC., ORDER, PACESETTER, dll , dan ratusan produk merchandise band seperti tshirt, topi, kaset atau cd dari band indie.
Sebagai salah satu distro terlengkap yang ada di Indonesia khususnya kota Bandung, ANONIM semakin memperlebar sayapnya dengan bekerja sama dengan beberapa merek clothing kondang Bandung , seperti EAT, CELTIC, INVICTUS, SCREAMOUS, WADEZIG dan D’LOOPS , serta 3 merek dari Jakarta yaitu ENDORSE, BLOOP dan TENDENCIES.
ANONIM menyediakan berbagai macam produk dengan patokan harga mulai dari Rp 1.500,00 hingga Rp 250.000,00.
ANONIM
Jl. Teuku Umar 9, Dago – Bandung
Telp. (022) 2504340, (022) 2501332
jam operasional antara 10.00 – 20.00.
2.A U C H ! B A G
Mo dapet infonya yang jelas, Coba datang ke tempatnya..
Banyak berbagai jenis tas yang keren dan cuma bisa kalian dapetin di…
A U C H !
JL. Garuda No.17, Komp.PETABRI
West Java- Bandung
3.Banda Boutique
Gosip merupakan obrolan santai yang amat disukai oleh kaum ibu-ibu di saat menunggu. Banda Boutique Outlet merupakan solusi jawaban dari semua itu, letaknya yang sangat strategis dengan sekolah-sekolah, tempat kursus, photo center, dan lain-lain. Sambil menunggu putra-putri anda tercinta, anda dapat melangkahkan kaki mengunjungi outlet Banda Boutique Outlet.
Dengan suasana outlet yang tertata rapi, anda leluasa memilih produk-produk yang branded, dengan harga dan mutu terjamin. Aneka accessories, topi, tas, sepatu, syal, aneka warna kaos kaki, pakaian musim dingin dengan jas-jasnya yang tebal, hangat, dengan warna-warna yang elegant, baju hamil yang up to date, pakaian remaja putri dengan t-shirt pas body, atau model baby doll.
Di lantai dua anda dapat memenuhi kebutuhan putra-putri anda dengan berbagai pakaian anak yang lucu-lucu, produk kostum spiderman, batman, bahkan boneka monokurobo pun ada disini.
Saat anda lelah setelah berbelanja, anda bisa menikmati secangkir kopi dan melanjutkan obrolan anda di cafĂ© “ngopi doeloe”, kepuasan anda dalam berbelanja terjamin..

BANDA BOUTIQUE OUTLET
Jl. Banda 25 Bandung
Telp. 022-4260721

korek api bermacam-macam



unik sekali !!



kirain bukan korek api ! hehe



aduh saya ngiler nih pengen punya yang seperti ini !




kalian tebak ini HP apa korek ?




bangunan dari korek api nih,kreatif banget orang bikin nya ...




ini buat para penggemar komputer,bentuknya menyerupai keyboard .





Buat Penggemar Projector






boleh juga nih ...



\

ternyata ada juga yang berbentuk seperti dadu !





sebenarnya masih banyak model-model yang lain.... dari yang termurah,termahal,ter unik ! pokonya banyak deh ..hehe 

Tips merawat kamera digital SLR


Pada saat kita membeli kamera digital SLR, secara rutin kita menyempatkan diri melakukan perawatan setelah kamera selesai dipergunakan. Hal ini berlangsung hanya beberapa minggu sebelum akhirnya saya disibukkan oleh kegiatan hunting yang terus menerus. Beberapa langkah perawatan kamera terlupakan dan berganti dengan kegiatan mentrasfer foto ke komputer dan proses seleksi/ editing foto. Akibatnya bisa kamera digital  kita satu-satunya mengalami kerusakan termasuk  juga muncul problem lensa kotor dan berjamur. Biaya perbaikan saat itu terbilang cukup mahal, walau sedikit terlambat pengalaman ini menyadarkan saya untuk kembali melakukan kegiatan perawatan kamera secara rutin. Rasa malas adalah musuh utama dalam melakukan perawatan peralatan fotografi. Sebenarnya kegiatan ini tidak memakan banyak waktu, tapi memiliki manfaat jangka panjang yang sangat baik jika terus dilakukan. Perawatan peralatan fotografi mutlak dilakukan  agar dapat menjaga investasi kita sebagai fotografer kedepannya.
 
Berikut beberapa tips untuk merawat kamera digital SLR dan peralatan fotografi lainnya:

1. Merawat lensa.
Lensa merupakan jendela bagi mata untuk melihat dunia luar. Lensa merupakan elemen terpenting untuk dapat menghasilkan gambar yang baik.  Beberapa langkah perawatan lensa  adalah sebagai  berikut:
a. Jangan menyentuh lensa secara langsung dengan jari. Untuk mengurangi kemungkinan ini terjadi, usahakan lens hood selalu terpasang. Lens hood juga akan melindungi bagian depan lensa dari benturan sekaligus mencegah munculnya flare pada cahaya frontal  menuju lensa.
b. Pasang lens cap ketika lensa sedang tidak dipergunakan, hal ini bertujuan mengurangi kemungkinan terpapar dan menempelnya debu pada permukaan lensa.
c. Jika kegiatan membersihkan lensa diperlukan, maka mempergunakan peralatan pembersih yang baik sangat dianjurkan. Selalu pergunakan lens brush, lens blower, lens paper dan lens cloth yang baik.
Berikut beberapa langkah membersihkan lensa:
> Bersihkan bagian depan dan belakang lensa dengan lens blower terlebih dahulu. Tujuannya untuk menghilangkan partikel debu yang menempel. Jangan langsung membersihkan lensa dengan lens cloth atau lens paper sebab partikel debu yang ikut tergosok akan menyebabkan permukaan coating lensa akan tergores. Hal ini dapat berakibat munculnya gangguan permanen pada hasil foto.
> Beberapa partikel debu yang masih tetap menempel dapat juga dihilangkan dengan bantuan lens brush.
> Selanjutnya usap lensa secara lembut dan perlahan dengan lens cloth/ lens paper kering dengan gerakan memutar dari bagian dalam lensa menuju keluar.
> Jika dibutuhkan, cairan pembersih lensa/ lens cleaning fluid khusus dapat dipergunakan untuk membersihkan kotoran-kotoran lensa yang agak membandel. Jangan meneteskannya langsung pada lensa, teteskan pada lens paper terlebih dahulu, lalu usap perlahan pada bagian lensa.

2. Merawat kamera.
Kamera merupakan peralatan fotografi kedua yang terpenting, disinilah tempat sensor kamera yang sangat sensitif. 
Berikut beberapa langkah merawat kamera digital:
a. Merawat bagian luar kamera/ casing merupakan bagian yang biasa dilakukan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kemungkinan masuknya kotoran ketika akan membersihkan bagian dalamnya. Debu dari luar akan mudah masuk kedalam, apalagi kalau kita sering berganti-ganti lensa.
> Bersihkan bagian luar kamera dengan blower terlebih dahulu, untuk beberapa debu yang masih menempel dapat dipergunakan brush.
> Selanjutnya pergunakan lens cloth atau dry cloth yang lembut untuk membersihkan beberapa bagian khusus kamera seperti LCD panel, viewfinder, dan flash hotshoe.
b. Setelah langkah diatas, dilanjutkan dengan merawat bagian dalam kamera. Bagian dalam kamera merupakan letak sensor kamera.
> Sebelum membersihkan bagian dalam kamera, pastikan bahwa perawatan ini dilakukan pada ruang yang bersih dengan penerangan yang cukup. Sebaiknya anda juga dalam kondisi yang bersih.
> Langkah pertama yaitu membersihkan mirror dengan blower atau blower brush. Kamera dipegang menghadap kebawah dan blower dipompa keatas, tujuannya agar partikel debu yang tertiup dapat turun kebawah mengikuti gravitasi.
> Selanjutnya membersihkan sensor. Untuk dapat melakukannya maka mirrorharus di lock up terlebih dahulu. Pada beberapa kamera fitur ini disediakan dengan memilihnya dari menu kamera. Yakinkan baterai dalam kondisi cukup penuh ketika akan melakukan mirror lock up. Dimulai dengan menekan shutter release, maka mirror akan terangkat dan shutter terbuka., Dengan kamera yang dipegang menghadap kebawah (sensor menghadap kebawah), pompa blower (blower tanpa brush) beberapa kali untuk meniup partikel debu yang mungkin menempel di sensor. Setelah selesai, matikan kamera untuk menyudahi fungsimirror lock up.
> Jika sensor sangat kotor, anda dapat membersihkannya dengan cleaning kitsyang memiliki swab sensor khusus. Dengan alat ini, kita membersihkan sensor secara fisik dengan melakukan swab/ smear pada kotoran yang menempel di sensor. Tindakan ini harus dilakukan dengan lembut dan hati-hati, jika  tidak yakin sebaiknya serahkan kegiatan membersihkan sensor pada mereka yang profesional.
> NB. Jika tidak merasa yakin untuk melakukan kegiatan membersihkan bagian dalam kamera terutama sensor, sebaiknya serahkan kegiatan perawatan ini pada mereka yang professional. Dibandingkan dengan resiko yang mungkin timbul seperti kerusakan mirror, shutter, atapun sensor maka mencari bantuan mereka yang professional merupakan pilihan yang bijak.

3. Merawat baterai.
Baterai berfungsi sebagai sumber daya untuk menghidupkan kamera, perawatan yang baik dapat memperpanjang usia pemakaian baterai kamera. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
a. Jangan membiarkan baterai terpapar suhu ekstrim diatas 43 C. Hal ini dapat menimbulkan kerusakan permanen pada baterai. Letakkan baterai pada tempat yang sejuk dan kering.
b. Jangan mencharge baterai secara berlebihan, jika charger telah menunjukkan baterai terisi penuh segera cabut.
c. Charge baterai sebelum atau sesudah penyimpanan dalam jangka waktu lama. Dipakai ataupun tidak dipakai baterai akan mengalami proses pelemahan, agar tetap awet maka baterai perlu diisi kembali.
d. Lepaskan baterai dari kamera jika tidak sedang mempergunakannya dalam jangka waktu lama.
f. Jangan mencampur penggunaan baterai lama dan baru, termasuk mempergunakan baterai dengan merek yang berbeda-beda.

4. Merawat memory card dan accessories.
a. Memory card berfungsi sebagai media penyimpan data. Bisa berupa SD/ secure digital, CF/ compact flash, dan sebagainya.  Perlakukan benda-benda ini dengan hati-hati, bentuknya yang kecil membuat mereka mudah sekali rusak. Untuk melindunginya, simpan selalu pada casing nya masing-masing jika sedang tidak dipergunakan.
b. Accesories kamera seperti lens filter, lens hood, flash dan lainnya perlu dirawat untuk tetap menjaga kebersihannya.  Dudukan flash dan kontak baterai flash perlu dibersihkan secara berkala untuk menghindari penumpukkan kotoran.

5. Penyimpanan.
a. Kamera sebaiknya dihindarkan dari temperatur ekstrim yang sangat panas maupun sangat dingin. Hindarkan kamera dari kontak matahari langsung dalam jangka waktu yang lama. Jangan pernah menyimpanya dalam kondisi panas seperti didalam mobil atau dalam kondisi yang sangat dingin.
b. Ketika menyimpan kamera, jauhkan peralatan tersebut dari benda-benda yang memiliki medan magnet kuat. Medan magnet dapat mempengaruhi sirkuit elektronik yang terdapat pada kamera digital.
c. Simpan kamera, lensa dan accessories lain dalam dry box yang memiliki alat pengatur kelembapan jika sedang tidak dpergunakan dalam jangka waktu yang lama. Atau simpan alat-alat tersebut pada suatu wadah khusus dengan disertakan silica gel untuk mengatur kelembapannya.

6. Merawat tas kamera.
Tas kamera merupakan media penyimpanan peralatan fotografi sewaktu berpergian. Dengan demikian perawatannya juga mutlak dilakukan agar mampu melindungi peralatan fotografi yang kita miliki. Tas yang kotor  mengakibatkan peralatan didalamnya menjadi kotor. Berikut beberapa langkah perawatannya:
a. Setelah tas dipergunakan, keluarkan isinya lalu bersihkan bagian dalam dan luarnya. Agar hasilnya maksimal dapat dipergunakan vacum cleaner. Setelah pemotretan outdoor, partikel debu, kotoran dan pasir biasanya banyak terakumulasi sehingga perlu dibersihkan.
b. Cuci tas kamera dalam jangka waktu berkala, terutama setelah tidak dipergunakan untuk jangka waktu yang cukup lama.

Peralatan fotografi digital membutuhkan investasi dana yang tidak sedikit, sehingga perawatan mutlak harus dilakukan secara rutin. Perawatan yang baik akan mempertahankan kondisi perlatan fotografi kita untuk tetap bisa dipergunakan dengan baik, bisa dipergunakan dalam jangka waktu yang lama, dan tentunya dapat mempertahankan harga jualnya kembali. (By Andi Sucirta Editing D. Ozunu)
sumber :  diafragmabadak.blogspot.com

awan jadi objek foto
























mungkin anda bisa memanfaatkan barang yang ada di samping anda,syp tau hasil nya akan lebih memuaskan ..